Tugas Softskill Sistem Informasi Akuntansi
#3
4.3 Jelaskan aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran dan diagram arus datanya!
♦ Input-output symbols ♦
menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
-Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)-
Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)
Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)
Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas) - See more at: http://serilmu.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-flowchart-dan-simbol.html#sthash.r2uj0WaY.dpuf
♦ Input-output symbols ♦
menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
-Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)-
Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)
Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)
Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas) - See more at: http://serilmu.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-flowchart-dan-simbol.html#sthash.r2uj0WaY.dpuf
♦ Input-output symbols ♦
menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
-Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)-
Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)
Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)
Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas) - See more at: http://serilmu.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-flowchart-dan-simbol.html#sthash.r2uj0WaY.dpuf
♦ Input-output symbols ♦
menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
-Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)-
Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)
Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)
Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas) - See more at: http://serilmu.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-flowchart-dan-simbol.html#sthash.r2uj0WaY.dpuf
Siklus Pengeluaran dan
Diagram Arus datanya!
Aktivitas Dalam Siklus Pengeluaran
Ada
lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai
berikut :
1. Aktivitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan
jasa.
2. Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli
3. Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli
4. Aktivitas persetujuan faktur dari supplier
5. Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa
Aktivtas
permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengna menggunakan dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar
pemesanan yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan
jenis barang dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen
diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya. Setelah itu dokumen Purchase Requisitiondiserahkan ke departemen
pembelian barang untuk dipesankan.
Hal ini
dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan juga
merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan
pemesanan barang ke supplier.
Aktivitas
pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli dilakukan dengan menggunakan dokumen Purchase Order. Dokumen ini berisi tentang
permintaan atas barang dan jasa ke Supplier sekaligus pengirimannya. Prosedurnya adalah departemen pembelian
barang mencari supplier dari beberapa supplier yang ada yang memiliki harga
terendah, kualitas barang dan jasa yang terbaik dan sistem pengiriman yang
tepat, depertemen pembelian akan melakukan pemesanan dengan mengirimkan Purchase Order. Hal ini juga merupakan
pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan barang
dan jas yang dipesan oleh departemen yang mengajukan dokumen Purchase Requisition.
Aktivitas
penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan menggunakan
dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang
pengakuan penerimaan barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang,
jenis dan kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier),
dan nomor Purchase Order.
Pada
aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase Order dengan tujuan untuk mengetahui
apakah barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim melebihi kuantitas
yang dipesan, atau bahkan telah terjadi salah pengiriman, maka barang yang
bersangkutan akan langsung dikembalikan kepada Supplier yang bersangkutan. Pada
aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya retur/pengembalian atas barang yang
rusak saat diterima.
Setelah
itu, Bagian gudang akan membuat dokumen Receive Reportuntuk mengakui pertambahan
persediaan di gudang berdasarkan faktur. Dalam hal mengakui pertambahan
persediaan digudang berdasarkan Faktur. Dalam hal ini, hanya barang-barang yang
terdapat dalam Purchase Order saja yang boleh diakui, sedangkan yang tidak sesuai langsung
dikembalikan. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui
barang apa saja yang telah diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.
Aktivitas
persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas pembelian. Dilakukan dengan
menggunakan dokumen Voucher Package. Dokumen ini berisi tanggal pembuatannya, tanggal pemmbayaran,
serta jumlah harga barang dan jasa yang telah diterima berdasarkan Source Document yang ada meliputi Faktur, Purchase Order, dan Receiving Report.
Pada
aktivitas ini dilakukan pencocokan Receiving Report denganPurchase Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua barang yang dipesan
sedah diterima/dikirim semua. Kemudian dibuatlah Voucher Packageuntuk memastikan jumlah harga
yang harus dibayar kepada Supplier. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui
berapa jumlah yang harus dibayar sesuai dengan jumlah barang yang telah
diterima sesuai dengan kenyataannya
Aktivitas
pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan dengan
menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal pembayarann,
jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor Faktur. Pada saat jatuh tempo
pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan sesuai dengan dokumen voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui jumlah
pengeluaran kas perusahaan
Siklus Pengeluaran yang akan dibahas dibawah ini terbagi atas :
1. Sistem Pembelian
2. Sistem Pengeluaran Kas
3. Sistem Pembayaran Gaji
4. Sistem Aktiva Tetap
Diagram arus data menurut james Hall tersebut merupakan gambaran umum
berbagai aktivitas terkait yang membentuk sistem pemrosesan pembelian yang
mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah
persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan. Tingkat persediaan
turun karena penjualan langsung ke pelanggan (aktivitas siklus pendapatan) atau
transfer ke proses manufaktur (aktivitas siklus konversi). Informasi kebutuhan
persediaan dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan , memilih
memasok dan membuat pesanan pembelian. Informasi tersebut dikirimkan ke pemasok
dan proses utang usaha.
3. Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang persediaan
dari pemasok. Barang yang diterima akan diperiksa kualitas dan jumlahnya serta
dikirim ke toko atau gudang.
4. Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbaiki
catatan persediaan.
5. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok. Utang usaha akan
merekonsilliasinya dengan informasi lain yang telah dikumpulkan untuk transaksi
tersebut dan ccatatan kewajiban membayar di masa mendatang, tergantung dari
syarat perdagangan dengan pemasok. Biasanya, pembayaran akan dilakukan paling
tidak hari terakhir yang disyaratkan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari
bunga yang dihasilkan dan diskon yang ditawarkan.
6. Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan
total dalam kewajiban) dan pengendali persediaan (kenaikan total dalam
persediaan). Informasi ini direkonsiliasi akurasinya dan dicatat ke akun utang
usaha serta akun pengendali persediaan.
Bagian yang terkait
dalam sistem ini meliputi :
1. Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan
dari penjual dan meng input nya ke komputer
2. Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara
catatan berbagai pembelian barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah
hutang kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat layanan pemasok.
3. Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang
dipesan dan dan membuat laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah
diterima, sehingga siap menerima tagihan.
4. Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan
atau tagihan dari pemasok.
5. Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk
membayar hutang kepada pemasok sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan
dapat memperoleh potongan tunai dan menyelenggarakan pencatatan atas
pembayaran.
Dokumen yang digunakan
dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas :
1. Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam
siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau jasa.
2. Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan
dalam prosedur persaingan tawar-menawar, menunjukkan barang dan jasa yang
dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan lain sebagainya.
3. Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini
mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang
atau jasa yang hendak dibeli.
4. Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen yang
menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order, kode dan nama
barang, banyaknya barang yang diterima dan identitas.
5. Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen yang
menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos
angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.
2.4.1.1 Sistem Pembelian Manual
1. Pengendali persediaan
Departemen ini mengurangi persediaan perusahaan dengan mentransfer
bahan baku ke dalam proses produksi (siklus konversi) dan menjual barang jasi
ke pelanggan (siklus pendapatan). Pengendali persediaan mengawasi dan mencatat
tingkat persediaan barang jadi, ketika saatnya pemesanan ulang staf
administrasi akan membuat permintaan pembelian. Satu salinan permintaan
pembelian akan dikirim ke departemen pembelian, dan satu salinan lainnya
dikirim ke utang usaha dan disimpan di ke dalam file tunda utang usaha. Staf
administrasi pengendali persediaan menyimpan salinan terakhir tersebut dalam
file permintaan pembelian terbuka (file open purchase requisition).
2. Departemen persediaan
Bertugas untuk menerima permintaan pembelian, menyortirnya
berdasarkan nama pemasok jika perlu, dan membuat pesanan pembelian(purchase
order-PO). Ketika perusahaan membuat pesanan pembelian maka PO dibuat menjadi
beberapa salinan. Satu salinan PO dikirimkan ke pengendali persediaan yang
selanjutnya disimpan bersama permintaan pembelian terbuka. salinan berikutnya
dikirim ke utang usaha untuk disimpan dalam file utang usaha tunda. Satu salina
(salinan kosong) dikirim ke bagian penerimaan, tempat file itu akan disimpan
hingga saat persediaan tiba. Dua dari salinan PO tersebut akan dikirim ke
pemasok. Staf administrasi bagian pembelian akan menyimpan salinan terakhir
bersama dengan permintaan pembelian dalam file pesanan pembelian terbuka (open
purchase order file).
3. Bagian Penerimaan
Pada saat perusahaan mengalami waktu tunggu antara memasukkan
pesanan dengan menerima persediaan, berbagai salinan PO berada di file
sementara di berbagai departemen sehingga tidak ada kegiatan ekonomi yang
terjadi sampai perusahaan menerima persediaan, oleh karena itu tidak ada
kewajiban finansial yang timbul.
a.
Penerimaan persediaan : barang yang
tiba dari pemasok di rekonsiliasi dengan salinan kosong PO. Salinan kosong
(blind copy) tidak berisi informasi jumlah atau harga produk yang diterima,
tujuannya adalah untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan menghiting
dan memeriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan.
b.
Pembuatan laporan penerimaan :
setelah melengkapi jumlah fisik dan menyelesaikan pemeriksaan, staf
administrasi bagian penerimaan membuat laporan penerimaan yang menyatakan
jumlah dan kondisi persediaan tersebut.
4. Bagian utang usaha
Pada proses di departemen ini perusahaan mungkin tidak memiliki
informasi finansialo yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi-transaksinya.
Dokumen formal yang menyediakan informasi tersebut adalah faktur pemasok
(supplier’s invoice). Jika perusahaan belum menerima faktur, perusahaan akan
menunda pencatatan kewajiban hingga faktur tiba.
5. Bagian buku besar
Bagian
buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang usaha dan sebuah ringkasan
akun dari bagian pengendalian persediaan. Staf admministrasi bagian buku besar
mencatat dari voucher jurnal ke akun pengendali persediaan dan utang usaha
serta merekonsiliasi akun pengendali persediaan serta ringkasan buku pembantu
persediaan. Tahap pembelian dalam siklus pengeluaran selesai.
2.4.2 Sistem Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran
berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian. Dengan tujuan untuk
memastikan bahwa kreditor yang valid menerima jumlah terutang yang benar ketika
kewajiban jatuh tempo.
seperti yang
dilihat fari diagram arus data diatas sistem ini terdiri atas 3 proses, yaitu:
1. Proses utang usaha meninjau file
utang usaha mengenai bverbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengotorisasi
proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.
2. Proses pengeluaran kas membuat dan
mendistribusikan cek ke para pemasok. salinan dari berbagai cek tersebut akan
dikembalikan ke bagian utang usaha sebagai bukti bahwa kewajiban telah dibayar,
dan akun utang usaha akan diperbarui untuk menyingkirkan kewajiban tersebut.
3. Pada akhir periode, baik proses
pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim informasi ringkasan ke buku besar.
Informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta
utang usaha.
Dokumen yang digunakan
dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ini adalah:
1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Permintaan cek
Bagian yang terkait
dalam sistem pengeluaran kas ini adalah :
1. Bagian yang memerlukan pengeluaran kas
2. Bagian kas
3. Bagian akuntansi
4. Bagian pemeriksaan intern
2.4.2.1 Sistem Manual Pengeluaran Kas
1. Bagian utang usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf
administrasi bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang
usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher
serta dokumen pendukungnya (permintaan, pembelian, pesanan pembelian, laporan
penerimaan, dan faktur) ke bagian pengeluaran kas.
2. Bagian pengeluaran kas
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher
dan meninjau berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi
administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi tersebut membuat
cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah uangnya, nomor voucher, serta
data lain yang terkait dalam daftar cek yang juga disebut jurnal pengeluaran
kas.
3. Bagian buku besar
Staf administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal
pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Angka dalam voucher
menunjukkan pengurangan total dalam kewajiban perusahaan dan akun kas sebagai
akibat dari pembayaran ke pemasok. staf administrasi bagian buku besar mencatat
ke akun pengendali utang usahadan akun kas dalam buku besar serta
merekonsiliasi akun pengendali utang usaha dengan iktisar buku pembantu utang
usaha. Pekerjaan ini mengakhiri prosedur pengeluaran kas.
2.4
Sistem Penggajian
Bagian yang terkait dalam system pengeluaran adalah :
1. Bagian kepegawaian, bertanggung jawab :
mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan
karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan
pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
2. Bagian pencatat waktu, bertanggung jawab
: menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan
3. Bagian pembuat daftar gaji & upah,
bertanggung jawab : membuat daftar gaji dan upah
4. Bagian akuntansi, bertanggung jawab : mencatat
kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upa karyawan
5. Bagian
keuangan, bertanggung jawab : mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah
dan menguangkan cek tersebut ke bank, memasukkan uang
tersebut ke amplop gaji dan upah karyawan dan selanjutnya untuk dibagikan
Dokumen yang digunakan
dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah :
1. Dokumen pendukungan perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Rekap gaji dan rekap upah
6. Surat pernyataan gaji dan upah
7. Amplop gaji dan upah
8. Bukti kas keluar
Prosedur dari sistem
penggajian dan pengupahan (flowchart terlampir) :
a. Pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan
untuk mecatat waktu hadir karyawan, dapat menggunakan daftar hadir biasa atau
menggunakan kartu hadir (clock card). Pencatatan waktu ini
diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan. Bagi karyawan yang
digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan apakah karyawan
memperoleh gaji penuh atau tidak, menentukan apakah karyawan bekerja
diperusahaan dalam jam biasa atau jam lembur sehingga dapat digunakan untuk
menentukan apakah karyawan akan meneriman gaji saja atau meneriman tunjangan
lembur.
b. Pencatatn waktu kerja
Prosedur ini biasanya
digunakan oleh perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pada pesanan.
Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di bagian produksi
untuk keperluan distribusi biaya, upah karyawan kepada produk atau pesanan yang
menikmati jasa karyawan tersebut. Dengan demikian waktu kerja ini akan dipakai
sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langusng kepada produk yang
diproduksi.
c. Pembuatan daftar gaji dan upah
Dalam prosedur ini,
fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gai dan upah karyawan. Data
yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat keputusan
mengenai pengangkatan karyawan baru. Kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan,
penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir.
d. Distrubusi biaya gaji dan upah
Dalam prosedur ini
distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja
ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan penghitungan harga pokok produk.
e. Pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran
gaji dan upah melibatkan bagian akuntansi dan bagian l=keuangan. Bagian
akuntansi membuat perintah pengeluran kas kepada bagian keuangan untuk menulis
cek guna pembayaran gaji dan upah. Bagian keuangan kemudian menuangkan cek
tersebut ke bank dan memasukkan uang ke dalam amplop gaji dan upah. Pembayaran
gaji dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek dan upah.
2.5.1 Pemrosesan Penggajian
Pemrosesan gaji
pada kenyataanya merupakan sistem pembelian kasus khusus. Cek gaji dapat
diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas reguler. Karena alasan
kepraktisan, pendekatan ini memiliki sejumlah kekurangan, antara lain :
- Perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang diterapkan untuk semua pemasok. Akan tetapi, prosedur penggajian sangat berbeda antar karyawan. Misalnya, prosedur yang berbeda digunkan untuk karyawan yang dibayar perjam, karyawan tetap, karyawan borongan, dan karyawan komisi. Selain itu proses penggajian memerlukan prosedur akuntansi khusus untuk pemotongan gaji dan pemotongan pajak.
- Penulisan cek kepada karyawan memerlukan pengendalian khusus. Penipuan pembayaran gaji lebih mudah ditutupi ketika cek gaji dikombinasikan dengan cek untuk kegiatan dagang.
- Prosedur pengeluaran umum didesain untuk memgakomondasi arus transaksi yang relatif lancar. Perusahaan bisnis secara konstan membeli persediaan dan mengeluarkan kas untuk para pemasok. Umumnya, perusahaan mendisain sistem untuk menghadapi kegiatan transaksi ditingkat normal. Kegiatan pengajian tidak bersifat berkelanjutan.
Diagram Arus Data Untuk Penggajian
Diagram diatas
merupakan diagram arus data yang menggambarkan tugas – tugas umum dari sistem
penggajian dalam perusahaan manufaktur. Inti dari proses ini adalah sebagai
berikut
- Otorisasi penggajian dan perincian transaksi dimasukkan ke proses pengajian dari dua sumber yang berbeda yaitu personalia dan produksi.
- Proses penggajian merekonsiliasi informasi ini, menghitung gaji, dan mendistribusikan cek pembayaran ke karyawan.
- Akuntansi biaya menerima informasi yang berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk setiap pekerjaan dari produksi.
- Departemen utang usaha menerima informasi rangkuman penggajian dari departemen penggajian dan mengotorisasi departeman pengeluaran kas untuk menyetor satu cek, sejumlah total gaji, dalam akun bank khusus dimana gaji akan di ambil.
- Proses buku besar umum merekonsiliasi informasi rangkuman dari bagian akuntansi biaya, utang, dan pengeluaran kas.
Bagian yang terkait dalam system pengeluaran adalah :
1. Bagian kepegawaian, bertanggung jawab : mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat
keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji,
mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
2. Bagian pencatat waktu, bertanggung jawab : menyelenggarakan
catatan waktu hadir bagi semua karyawan
3. Bagian pembuat daftar gaji & upah, bertanggung jawab : membuat
daftar gaji dan upah
4. Bagian akuntansi, bertanggung jawab : mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan
5. Bagian
keuangan, bertanggung jawab : mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah
dan menguangkan cek tersebut ke bank, memasukkan uang
tersebut ke amplop gaji dan upah karyawan dan selanjutnya untuk dibagikan
Dokumen yang digunakan
dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah :
1. Dokumen pendukungan perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Rekap gaji dan rekap upah
6. Surat pernyataan gaji dan upah
7. Amplop gaji dan upah
8. Bukti kas keluar
2.5.2 Sistem Penggajian Manual
Tugas- tugas utama bagian prosedur
diatas dalam konteks sistem manual yaitu :
- Personalia
Departemen personalia menyiapkan dan menyerahkan kedepartemen
penggajian berbagai formulir kegiatan personalia. Dokumen tersebut mengidentifikasi
para karyawan yang di otarisasi untuk menerima cek pembayaran dan digunakan
untuk menunjukkan perubahan dalam tingkat gaji perjam, pemotongan, dan
klasifikasi pekerjaan.
- Produksi
Karyawan produksi
menyiapakan dua jenis kartu catatan waktu kerja yaitu kartu kerja dan kartu
waktu. Mereka memasukkan kartu tersebut pada saat makan siang dan pada akhir
pada waktu jam kerja. Kartu ini merupakan catatan formal untuk kehadiran
karyawan setiap hari.
- Akuntansi Biaya
Departemen akuntasi biaya menggunakan kartu pekerjaan untuk
mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung
atau overhead. Pembebanan ini dirangkum dalam rangkuman distribusi tenaga kerja
dan diterusakan ke departemen buku besar
umum.
- Penggajian
Departemen penggajian menerima tarif pembayaran dan data
pemotongan gaji dari departemen personalia dan data jam kerja dari departemen
produksi. Staff administrasi di departemen ini melakukan pekerjaan sebagai
berikut:
a. Menyiapakan daftar gaji yang
menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan, pembayaran lembur dan pembayaran
bersih.
b. Memasukkan informasi di atas ke
catatan pengajian karyawan.
c. Menyiapkan cek gaji untuk karyawan
d. Mengirim cek gaji kepengeluaran kas
dan salinan daftar gaji ke utang
e. Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan
personalia dan salinan daftar gaji.
- Departemen Utang
Staf administarasi utang usaha memeriksa kebenaran daftar gaji dan
menyiapan dua salinan tanda terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut. Satu
salinan, bersama dengan daftar gaji, dikirim kepengeluaran kas. Salinan lainnya dikirim kedepartemen buku
besar umum.
- Pengeluaran Kas
Menejer dibagian pengeluaran kas menerima cek – cek penggajian,
memeriksannya dan kemudian menandatanganinnya lalu mengirimnya kepusat
pembayaran untuk didistribusikan kepada para pegawai.
2.5.3 Pengendalian
Penggajian
- Otorisasi Transaksi
Dokumen ini penting untuk mencegah penipuan penggajian dengan
mengidentifikasi karyawan yang diotorisasi. Bentuk penipuan yang umum dilakukan
adalah menyerahkan kartu waktu karyawan yang tidak lagi bekerja diperusahaan.
- Pemisahan Tugas
Departemen personalian menberikan informasi tarif pembayaran
kebagian pembayaran untuk karyawan yang dibayar peram. Kisaran tarif pembayaran
dapat didasarkan pada pengalama, klasifikasi pekerjaan, senioritas dan
kelebihan lainnya. Jika informasi ini disediakan langsung oleh departemen
produksi, karyawan dapat megubah informasi dan melakukan penipuan.
- Supervisi
Wilayah lain yang berresiko adalah penjagaan waktu kadang – kadang
karyawan memasukkan kartu untuk karyawan lain yang terlmbat atau absen.
Supervisor harus mengamati proses ini dan merekonsiliasikan kartu waktu dengan
kehadiran aktual.
- Catatan Akuntansi
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen – dokumen berikut:
a. Kartu waktu, kartu pekerjaan, dan
bukti kas keluar
b. Informasi jurnal, yang berasal dari
rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar tenaga gaji.
c. Akun buku besar pembantu, yang berisi
catatan karyawan dan berbagai akun pengeluaran.
d. Akun buku besar umum berisi
pengendalian penggajian, kas dan akun dana gaji.
- Pengendalian Akses
Aktiva yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja
dan kas. Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar kecatatan
akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat memalsukan jumlah tenaga kerja
melalui kartu waktu sehingga dapat menggelapkan uang kas.
- Verifikasi Independen
Berikut ini adalah contoh-contoh pengendalian verifikasi
independen dalam sistem penggajian :
a.
verifikasi jam kerja
b.
pengurus pembayaran
c.
utang usaha
d.
buku besar umum
2.5.4 Sistem Penggajian Berbasis Komputer
- Otomatisasi Sistem Penggajian Menggunakan Pemrosesan Batch
Karena sistem penggajian tidak sering dilakukan ( mingguan dan
bulanan ), sistem ini sering kali tidak cocok dengan pemrosesan Batch dan file
berurutan. Departemen pemrosesan data menerima formulir kegiatan personalia,
kartu pekerjaan, kartu waktu, yang dikonversi ke file digital. Program komputer
batch melakukan pencatatan dengan terperinci, penulisan cek dan fungsi buku
besar umum.
- Merekayasa Ulang Sistem Penggajian
Pemrosesan gai sering kali disatukan dalam sistem manajemen sumber
daya manusia (MSDM) . Sistem MSDM menangkap dan memproses sejumlah besar data
yang berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan karyawan, perencanaan
tenaga kerja, realisasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan
personalia dan juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses real-time ke file
personalia untuk tujuan mencari keterangan secara langsung dan untuk perubahan
catatan dalam status karyawan pada saat terjadi. Sistem ini berbeda dari sistem
otomatisasi sederhana dalam hal-hal berikut :
a.
Departemen operasi mengirim transaksi
ke pemrosesan data melalui terminal
b.
File akses langsung digunakan untuk
penyimpanan data
c.
Banyak proses sekarang dilakukan
secara real-time.
2.6 Sistem
Aktiva tetap
Aktiva tetap
adalah properti, pabrik, dan peralaan yang digunakan dalam operasi bisnis.
Item-item ini relative permanent dan seringkali secara kolektif mencerminkan
investasi keuangan terbesar perusahaan. Contoh dari aktiva tetap adalah tanah,
gedung, perabotan, mesin dan kendaraan bermotor. Tujuan spesifik dari aktiva tetap adalah :
- memproses akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan prosedur manajemen formal.
- mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi, dan lokasi fisik aktiva di dalam organisasi.
- mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat disusutkan sesuai dengan metode-metode yang wajar.
- menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan investasi aktiva tetap dimasa yang akan dateng
- mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar.
2.6.1 Logika Sistem Aktiva
Ø Akuisisi Aktiva
Akuisisi aktiva biasanya dimulai dari manajer
departemen (pengguna) yang melihat kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap
yang baru. Prosedur otorisasi dan persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini
akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. Setelah permintaan disetujui dan
pemasok dipilih, departemen penerimaan mengirim aktiva tersebut ke pengguna/manajer
yang bersangkutan
Ø Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan aktiva melibatkan penyesuaian
saldo akun buku besar pembantu aktiva ketika aktiva tersebut (tidak termasuk
tanah) menyusut sepanjang waktu pemakaiannya.
Ø Penghapusan Aktiva
Ketika aktiva mencapai titik akhir umur
ekonominya atau ketika manajemen memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut
harus dihapus dari buku besar pembantu aktiva tetap. Seperti transaksi lainnya,
penghapusan aktiva memerlukan persetujuan menurut prosedur yang berlaku. Pilihan
penghapusan aktiva adalah menjual, membongkar, menyumbangkan, atau menghentikan
penggunaan aktiva tersebut. Laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan
disposisi akhir dari aktiva, dikirim ke departemen akuntansi aktiva tetap untuk
mengotorisasi penghapusannya dari buku besar.
2.6.2 Mengendalikan
Sistem Aktiva Tetap
1.
Pengendalian Otorisasi
Setiap transaksi harus dimulai dengan
permintaan tertulis dari pengguna atau departemen. Dalam hal barang-barang yang
bernilai tinggi, harus ada proses persetujuan independen yang mengevaluasi
keuntungan permintaan tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.
2.
Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal secara luas
didistribusikan ke seluruh perusahaan, aktiva ini rentan terhadap pencurian dan
penyalahgunaan, dibandingkan dengan persediaan yang aman disimpan dalam gudang.
Oleh karena tu, supervisi manajemen merupakan elemen yang penting dalam
keamanan fisik aktiva tetap. Para supervisor harus memastikan bahwa aktiva
tetap yang digunakan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan praktik bisnis.
3.
Pengendalian Verifikasi Independen
Secara berkala, auditor intrnal harus
memeriksa akuisisi aktiva dan prosedur persetujuan untuk menentukan kelayakan
faktor yang digunakan dalam analisis, termasuk umur ekonomi aktiva, biaya
keuangan, penghematan biaya yang ditawarkan karena membeli aktiva tersebut,
tarif diskon yang digunakan, dan metode penganggaran modal yang digunakan dalam
analisis.